Sabtu, 12 Mei 2018

Teori-Teori Dalam Berkomunikasi


Berbicara dihadapan media merupakan salah satu hal yang paling berbahaya bagi setiap orang yang terlibat didalamnya. Sahabat Korps harus sadar bahwa setiap kata yang kita ucapkan dihadapan mereka, akan selalu tercatat dan terekam oleh mereka. Setelah itu, ucapan kita akan disebarluaskan ke seluruh masyrakat, sehingga tidak hanya mereka yang pada saat itu saja yang mendengarkan kata kita, tapi juga seluruh masyarakat.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat berakibat fatal bagi diri kita sendiri ataupun orang lain, ada baiknya kita memahami dulu dasar-dasar berkomunikasi dalam media massa yang baik nih Sahabat Korps. Dasar tersebut dapat dipahami melalui berbagai macam teori komunikasi di bawah ini:
  1. Teori Imperialisme Budaya. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Herb Schiller pada tahun 1973. Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa negara Barat mendominasi media di seluruh dunia. Alasannya, media Barat mempunyai efek yang kuat untuk memengaruhi media dunia ketiga. Media Barat sangat mengesankan bagi media di dunia ketiga, sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut. Kebudayaan Barat memproduksi hampir semua mayoritas media massa di dunia ini, seperti film, berita, foto dan lain-lain. Negara-negara dunia ketiga melihat media massa di Negara barat sebagai bentuk sajian yang kemudian menjadi gaya hidup, kepercayaan dan pemikiran.Saat itulah terjadi penghacuran dan hilangnya budaya asli negaranya sendiri yang kemudian mengganti dan menyesuaikan dengan budaya Barat.
  2. Teori Agenda Setting, merupakan teori komunikasi massa yang dikemukakan oleh seorang Professor Jurnalistik Maxwell McComb dan Donald Shaw. Secara singkat teori penyusunan agenda ini mengatakan media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kita pada apa yang harus kita lakukan. Media memberikan agenda-agenda melalui pemberitaannya, sedangkan masyarakat akan mengikutinya.
  3. Teori Penggunaan dan Kepuasan. Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda diantara individu audien. Audien dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap pilihan media.
  4. Teori Jarum Suntik, merupakan salah satu teori komunikasi massa yang digagas oleh Harold Lasswell pada tahun 1920an ketika menulis sebuah buku “Propaganda Taechnique” semasa perang dunia. Teori jarum suntik merupakan salah satu model komunikasi linear yang menitikberatkan pada kekuatan pengaruh media terhadap khalayak. Digunakannya istilah jarum dan peluru adalah untuk menggambarkan ketidakberdayaan khalayak massa sebagai dampak adanya pendapat umum atau opini publik yang dibangun oleh media massa sehingga menyebabkan perubahan perilaku pada khalayak massa.
  5. Teori Kultivasi. Teori kultivasi dikenalkan pertama kali oleh George Gerbner melalui sebuah proyek penelitian yang bernama “Cultural Indicators” yang dilakukan pada pertengan tahun 1960an. Singkatnya, teori kultivasi memiliki hipotesis bahwa pemirsa televisi kelas berat akan mempertahankan kepercayaan dan konsepsi tentang dunia di sekitarnya yang selaras dengan apa yang mereka lihat melalui layar kaca. Misalnya, program televisi yang banyak memperlihatkan tindakan kekerasan. Berdasarkan hipotesis teori kultivasi maka pemirsa kelas berat akan cenderung melihat dunia di sekitarnya sebagai tempat yang penuh dengan tindakan kekerasan. 
Nah itu dia Sahabat Korps, lima teori dasar yang dapat kalian gunakan sebagai acuan untuk berbicara di hadapan media massa ataupun saat kalian bekerja di salah satu media nanti. Teori-teori telah menjadi sangat penting untuk kalian pahami mengingat peran media massa yang semakin vital di zaman sekarang ini. Selamat belajar Sahabat Korps!

1 komentar:

Kritis pada media, maju untuk Indonesia!

Blog oleh Bernardus Pandu, Cindy Gozali, Desicia Calista, dan Laurensia Lucinta. Diberdayakan oleh Blogger.
"The mass media, their influence is everywhere, they tell us what to do, what to think, and they tell us to think about ourselves all of the time" - Tricia Harris

Mass Communication Class D

Isu Literasi Digital

Dunia kini berkembang semakin canggih, masyarakat pun mau tidak mau mengikuti moderenisasi yang ada, termasuk juga dalam bidang teknologi...

Formulir Kontak

Total Pageviews

Cari Blog Ini

Pages

Blogger templates